DEDIK HARIYANTO
110511427022 (A1)
PENDIDIKAN KEJURUAN
Pengertian Pendidikan Kejuruan
Menurut House Committee on Education
and Labour (HCEL) dalam (Oemar H. Malik, 1990:94) bahwa: “pendidikan kejuruan
adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan, dan
kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai
latihan keterampilan”.
Salah satu ciri pendidikan kejuruan
dan yang sekaligus membedakan dengan jenis pendidikan lain adalah orientasinya
pada penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja.
Ciri Pembelajaran Pendidikan Kejuruan
Secara historis, menurut Evans &
Edwin (1978:36) pendidikan kejuruan sesungguhnya merupakan perkembangan dari
latihan dalam pekerjaan (on the job training) dan pola magang (apprenticeship).
Tujuan Pendidikan Kejuruan
Di samping mengemban tugas pendidikan
secara umum, pendidikan kejuruan mengemban misi khusus, yaitu memberikan bekal
pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk memasuki lapangan kerja
dan sekaligus menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Pengelompokan Pendidikan Kejuruan
Jenjang pendidikan formal yang berlaku
dikenal pendidikan kejuruan tingkat sekolah menengah (secondary) atau sekolah
menengah kejuruan (SMK) dengan berbagai program keahlian seperti Listrik,
Elektronika Manufaktur, Elektronika Otomasi, Metals, Otomotif, Teknik
Pendingin, Gambar Bangunan, Konstruksi Baja, Tata Busana, Tata Boga, Travel and
Tourism, penjualan, akuntansi, manajemen perkantoran dan sebagainya serta
tingkat di atas sekolah menengah (post secondary) misalnya politeknik (IEES,
1986:124)
Berdasarkan struktur programnya, khususnya dalam kaitan dengan bagaimana sekolah kejuruan mendekatkan programnya dengan dunia kerja, Evans seperti yang dikutip oleh Hadiwiratama (1980:60-69) membagi sekolah kejuruan menjadi lima kategori, yaitu (1) program pengarahan kerja (pre vocational guidance education), (2) program persiapan kerja (employability preparation education), (3) program persiapan bidang pekerjaan secara umum (occupational area preparation education), (4) program persiapan bidang kerja spesifik (occupational specific education), dan (5) program pendidikan kejuruan khusus (job specific education).
Berdasarkan struktur programnya, khususnya dalam kaitan dengan bagaimana sekolah kejuruan mendekatkan programnya dengan dunia kerja, Evans seperti yang dikutip oleh Hadiwiratama (1980:60-69) membagi sekolah kejuruan menjadi lima kategori, yaitu (1) program pengarahan kerja (pre vocational guidance education), (2) program persiapan kerja (employability preparation education), (3) program persiapan bidang pekerjaan secara umum (occupational area preparation education), (4) program persiapan bidang kerja spesifik (occupational specific education), dan (5) program pendidikan kejuruan khusus (job specific education).
Pertanyaan:
1.
Apa
pendapat anda tentang Pendidikan Kejuruhan?
2.
Menurut
anda apa perbedaan Pendidikan Kejuruan dengan SMA?
3.
Apa
keunggulan Pendidikan Kejuruhan di Indonesia?
4.
Apakah
tujuan Pendidikan Kejuruhan di Indonesia sudah tercapai?
5.
Jelaskan
tentang fakta sekarang ini tentang Pendidikan Kejuruhan di Indonesia, saran
untuk anda apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar