ANALISIS PERBANDINGAN PENDIDIKAN TAMAN SISWA, INS, DAN PENDIDIKAN NASIONAL
Komponen
Pendidikan Taman Siswa
Pendidikan INS
Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan
Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air serta manusia pada umumnya, terwujudnya masyarakat tertib dan damai.
Mendidik anak‑anak agar dapat berpikir secara rasional, bekerja beraturan dan sungguh‑sungguh, membentuk manusia yang berwatak, menanamkan rasa persatuan, mem­bentuk manusia yang bebas dan merdeka serta percaya diri dan berani bertanggung jawab dan  membentuk sebagai pemuda yang aktif mengabdi dan membangun masyarakat.
Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Isi Pendidikan
·  Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
·  Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri.
·  Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
·  Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
·  Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
·  Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.

· Materi yang paling dipentingkan terutama materi pelajaraan ekspresi seperti menggambar dan musik.
· Disamping itu diberikan juga seni tari secara mendalam dan latihan-latihan sandiwara.
· Diberikan juga pekerjaan tangan, meliputi seluruh pengajaran bahkan menjadi bentuk pelajaran.
· Pendidikan jasmani mendapat perhatian secukupnya.
· Pendidikan budi pekerti diberikan dengan menanamkan rasa ke­agamaan yang bersih dari sifat‑sifat kekolotan dan kepicikan serta modern dan rasional.
· Bahasa Indonesia baik sebagai pengantar maupun sebagai mata pelajaran diberikan dan dilaksanakan disemua jenjang pendidikan.
· Bahasa Inggris hanya diberikan diruang Atas dan lebih dipentingkan dari bahasa Belanda karena untuk digunakan secara internasional.
· Mata pelajaran lainnya seperti ilmu Bumi, Sejarah dan berhitung dan sebagainya juga diberikan di pendidikan INS.

·  Isi dari sistem pendidikan nasional ini yaitu pada standar nasional pendidikan yang terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
·  Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
·  Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
Metode Pendidikan/
Pengajaran
Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pendidikan Taman Siswa terutama dengan Sistem Amongnya menerapkan azas-azas belajar seperti berlaku dalam sistem pendidikan yang dikehendaki tokoh-tokoh pendidikan dunia seperti azas kemerdekaan belajar dan bekerja sendiri (Montessori), azas keaktifan atau sekolah kerja (Dewey, Kerchenteiner) dan azas kelas terbuka (R. Tagore).
Adapun metode yang dipakai dalam penyelenggaraan pendidikan INS ini dilaksanakan sesuai dengan sistem yang dipakai dalam Ruang Pendidikan di Sekolah Desa, dan sekolah kerja Kerschen­teiner dan Dewey, yaitu meliputi:
· Berpikir secara logis dan rasional.
· Keaktifan atau kegiatan.
· Pendidikan kemasyarakatan.
· Memperhatikan pembawaan anak.
· Menentang intelektualisme.

·  Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
·  Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
·  Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
·  Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
·  Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
·  Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Jenjang Pendidikan
1.   Taman Indriya, yaitu Taman Kanak-kanak Taman Siswa untuk anak yang berumur antara 5-6 tahun.
2.   Taman Anak, yaitu setingkat dengan anak SD kelas I-III sekitar 6 atau 7-9 atau 10 tahun.
3.   Taman Muda, yaitu setingkat dengan kelas IV-VI SD untuk anak sekitar umur 10-11 sampai dengan 12-13 tahun.
4.   Taman Dewasa, yaitu semacam sekolah Menengah Tingkat Pertama yang lamanya 3 tahun.
5.   Taman Madya atau Taman Dewasa Raya, yaitu merupakan sekolah Menengah Tingkat Atas, tetapi lamanya hanya 2 tahun.
6.   Taman Guru, yaitu sekolah untuk menyiap­kan calon guru pada Taman Indriya, Taman Muda dan Taman Dewasa.
7.   Taman Pra Sarjana, yaitu pendidikan guru yang bertingkat lebih tinggi dari Taman Guru dan merupakan persiapan calon guru untuk Taman Dewasa Raya.
8.   Taman Sarjana, yaitu setingkat dengan kursus B I dengan jurusan Alam pasti, Bahasa dan Ilmu Sosial (disebut juga Sarjana Wiyata).
1.    Ruang Bawah, setingkat sekolah rendah. Lama belajarnya berlangsung selama 7 tahun. Pelajaran terbagi atas 2 bagian : pelajaran teori meliputi 75% dan pelajaran praktik 25% dari seluruh jam pelajaran. Pelajaran diberikan pada pagi hari dan sore hari.
2.    Ruang atas, setingkat sekolah menengah. Lama belajar 6 tahun. Pada tingkat ini pelajaran praktik meliputi 50% dari seluruh waktu belajar. Setelah menyelesaikan pendidikan pada tingkat ini, murid diserahkan langsung kepada masyarakat untuk memberikan darmanya.
·  Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
·  Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs), pendidikan menengah (SMA/MA/SMK/MAK), dan pendidikan tinggi (dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas).
·  Jenjang pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
·  Jenjang pendidikan informal meliputi kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
·  Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.


Nama                          : Dedik Hariyanto
NIM                            : 110511427022
Jur/ Prodi                   : Teknik Mesin / S1 PTM
Off                              : A1-MA
Mata Kuliah              : Pengantar Pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar